Hidup itu diantara benar dan salah
Hidup itu sebenernya gampang tapi susah
Pilihan aja cuman dua, iya atau tidak.
It's just yes-no question
Kalah sama pilihan anak SMA yang dari a-e.
Hidup itu sebenernya gampang tapi susah
Pilihan aja cuman dua, iya atau tidak.
It's just yes-no question
Kalah sama pilihan anak SMA yang dari a-e.
Gue sering ngerasa takut atas apapun yang gue lakukan. Takut salah. Takut di cap jelek. Takut nggak siap dengan konsekuensi apapun yang memang seharusnya kita tanggung dalam memilih. Tapi gue bingung, kenapa hidup ini dibuat sedemikian sulitnya. Padahal pilihan cuma ada dua. Iya atau tidak. Tapi kesannya hidup ini lebih susah dari soal Fisikanya Bu Elluth yang isinya Radiasi, Kalor dan Listrik dinamis. Atau lebih susah dari soal-soalnya Bu Rina yang isinya jauh lebih kompleks dari materi yang selayaknya diajarkan. Karena memang mereka berpatok pada materi-materi CAMBRIDGE.
Sebenernya gue juga bingung. Banyak juga orang yang menyimpulkan hidup ini jauh lebih mudah dibandingkan dengan hanya sekedar menghafal asmaul husna yang disuruh Pak Karya. Tapi kata Mama, "mereka yang jalannya lurus adalah orang yang belum cukup dewasa dalam mengarungi hidup ini". Emang ada benernya juga sih, orang yang hidupnya terlalu enak, biasanya bakal kaget ketika mereka dihadapkan dalam situasi yang nggak 'mereka banget'. Hidup sulit yang menuntut kedewasaan adalah hal yang sangat gue tunggu-tunggu agar cara berpikir gue matang dalam menghadapi segala hal.
Banyak masalah simpel yang berujung kompleks ketika kita dituntut menjadi orang yang dewasa. Gue sering banget ngalamin hal itu. Tapi sejauh mata memandang, gue belum mendapat suatu kepuasan dari cara gue belajar menjadi dewasa. Entah cara gue yang salah atau memang teman-teman gue tertakdir jadi orang yang childish?! Gue tau, untuk dapet IPA juga susah. Butuh perjuangan. Lagi-lagi dalam berjuang dituntut sebuah kedewasaan.
Menghadapi berjuta-juta spesies sifat manusia pun dibutuhkan kedewasaan. Kita memang nggak boleh larut dalam sebuah kata yang namanya pergaulan yang sebenernya sangat berbahaya.
Gue punya temen yang merasa dirinya jauh dari pergaulan. Dan kenapa dia menyimpulkan kalo, "gue ikut gang biar keliatan asik, and at least, banyak orang yang mau temenan sama gue". Kenapa sih orang mikir cuman sejengkal? Bad effect dari larut dalam pergaulan? Kenapa mereka nggak bertanya aja dalam hati, "apa sih yang bikin orang ga suka dan ngejauh dari gue?". Itu sebenernya hal praktis untuk melangkah dalam kedewasaan dan hal itu gak nuntut otak lo berpikir keras. Lo cukup introspeksi diri lo, apa yang membuat jarak diantara lo dan temen-temen lo. Rasanya gue pengen ngubah otak orang-orang untuk mencoba menjadi dewasa. Tapi apa sih artinya dewasa? Emang mereka pengen jadi orang yang dewasa? They always feel that MATURE isn't cool! Bukannya kalo dari sekarang lo bisa berpikir dewasa akan memudahkan lo kedepannya ya? Sebenernya buat apa kita masuk IPA kalo diri sendiri aja gak bisa berpikir jernih dan dewasa tentang, "apa yang ngebuat gue pengen masuk IPA?".
Gue tau gue juga jauh dari kata sempurna, gue jauh dari kata dewasa. Mungkin dengan posting ini bisa membuat gue menjadi salah satu orang yang dapat berpikir dewasa. Jangan salah ya teman-teman, tanpa sisi kedewasaan kita, sampai kapanpun memiliki kemungkinan susah dapet kerjaan mau sepinter apapun otak lo.
Sebenernya gue juga bingung. Banyak juga orang yang menyimpulkan hidup ini jauh lebih mudah dibandingkan dengan hanya sekedar menghafal asmaul husna yang disuruh Pak Karya. Tapi kata Mama, "mereka yang jalannya lurus adalah orang yang belum cukup dewasa dalam mengarungi hidup ini". Emang ada benernya juga sih, orang yang hidupnya terlalu enak, biasanya bakal kaget ketika mereka dihadapkan dalam situasi yang nggak 'mereka banget'. Hidup sulit yang menuntut kedewasaan adalah hal yang sangat gue tunggu-tunggu agar cara berpikir gue matang dalam menghadapi segala hal.
Banyak masalah simpel yang berujung kompleks ketika kita dituntut menjadi orang yang dewasa. Gue sering banget ngalamin hal itu. Tapi sejauh mata memandang, gue belum mendapat suatu kepuasan dari cara gue belajar menjadi dewasa. Entah cara gue yang salah atau memang teman-teman gue tertakdir jadi orang yang childish?! Gue tau, untuk dapet IPA juga susah. Butuh perjuangan. Lagi-lagi dalam berjuang dituntut sebuah kedewasaan.
Menghadapi berjuta-juta spesies sifat manusia pun dibutuhkan kedewasaan. Kita memang nggak boleh larut dalam sebuah kata yang namanya pergaulan yang sebenernya sangat berbahaya.
Gue punya temen yang merasa dirinya jauh dari pergaulan. Dan kenapa dia menyimpulkan kalo, "gue ikut gang biar keliatan asik, and at least, banyak orang yang mau temenan sama gue". Kenapa sih orang mikir cuman sejengkal? Bad effect dari larut dalam pergaulan? Kenapa mereka nggak bertanya aja dalam hati, "apa sih yang bikin orang ga suka dan ngejauh dari gue?". Itu sebenernya hal praktis untuk melangkah dalam kedewasaan dan hal itu gak nuntut otak lo berpikir keras. Lo cukup introspeksi diri lo, apa yang membuat jarak diantara lo dan temen-temen lo. Rasanya gue pengen ngubah otak orang-orang untuk mencoba menjadi dewasa. Tapi apa sih artinya dewasa? Emang mereka pengen jadi orang yang dewasa? They always feel that MATURE isn't cool! Bukannya kalo dari sekarang lo bisa berpikir dewasa akan memudahkan lo kedepannya ya? Sebenernya buat apa kita masuk IPA kalo diri sendiri aja gak bisa berpikir jernih dan dewasa tentang, "apa yang ngebuat gue pengen masuk IPA?".
Gue tau gue juga jauh dari kata sempurna, gue jauh dari kata dewasa. Mungkin dengan posting ini bisa membuat gue menjadi salah satu orang yang dapat berpikir dewasa. Jangan salah ya teman-teman, tanpa sisi kedewasaan kita, sampai kapanpun memiliki kemungkinan susah dapet kerjaan mau sepinter apapun otak lo.
4 comments:
rat,orang yang lw maksud di sini sapa?
rully
yang jelas yang ini bukan tentang lo tentang lo yang dibawah-bawah lagi rul
waaah rat kata kata lo mantep deh! t-o-p huehehe
I'm like this article...thanks
Post a Comment